Sejarah Situs Candi Umbul di Magelang, Tempat Pemandian Putri Raja

budayaindonesia.web.id – Suatu situs memiliki berumur ratusan tahun di Magelang, Jawa Tengah, yang kabarnya jadi tempat kolam renang gadis raja sedang bisa dipakai sampai saat ini.

Lokasinya terletak di di Desa Candi Umbul, Dusun Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Magelang. Istimewanya pangkal mata air panas di Candi Umbul tidak sempat kering, apalagi dikala masa gersang. Air panas selalu senantiasa membanjiri dan penuh mengisi kolam renang kuno yang tersembunyi di antara hutan serta tanah persawahan yang hijau.

Candi Umbul ini dahulu merupakan aset Mataram Kuno dekat era 8 Kristen, tercantum aset berumur, saat sebelum Candi Borobudur. Candi Umbul ini merupakan satu candi yg tertua di Magelang. Kabarnya bagi narasi di tempat ini dulu, para putri- putri raja, mereka tiba serta mandi di mari, tutur Iswanto( 51), Ahli Jaga Candi Umbul.

Saat sebelum ditemui, Candi Umbul terselubung di dalam tanah di tanah persawahan masyarakat setempat. Gerakan Kali Elo dikala banjir sering membanjiri tanah tempat candi berdiri. Hingga setelah itu salah satu masyarakat yang bertepatan lagi membuat kolam, menggali ke dalam tanah, seketika menciptakan batuan yang mendekati dengan bentuk candi.

Batu- batu itu ditemui banyak jumlahnya serta membuat bentuk semacam kolam. Masyarakat juga lalu menggali, sampai terlihatlah suatu kolam sisa tempat kolam renang kuno. Di tengah- tengahnya, air panas memancar pergi dari mata air ataupun umbul. Di dekat kolam itu pula ditemui 2 buah candi kecil, semacam gapura dikala masuk.

Pangkal mata air panas yang tidak dikenal asalnya

Aku masyarakat asli mari. Semenjak kecil, semenjak era mbah eyang aku, telah terdapat candi ini. Tadinya kolam, namun tumbang sebab gugur. Kemudian direnovasi. Wujudnya sedang semacam itu. Terdapat 2 candi serta lalu kolam renang. Dahulu, ditemui sedang kebun, oleh masyarakat yang membikin kolam, tutur Iswanto.

Beliau berspekulasi Candi Umbul luang terserang erupsi, guncangan alam serta banjir, alhasil tertanam.” Beberapa besar batunya dibawa air. Tertinggal batu- batu yang terdapat di situ, hasil ekskavasi penemuan BPCB( Tubuh Pelanggengan Cagar Adat),” tambahnya. Terdapat 2 kolam di Candi Umbul. Kolam besar yang terdapat lebih besar, serta satu kolam kecil di sebelahnya.

Di tiap ujung kolam, ada 4 batu ompak, yang diprediksi dahulu merupakan tempat pondasi dari pilar gedung peneduh di atas kolam. Sedangkan salah satu bagian, ada undakan dengan pahatan Jadi di tiap sisinya. Batu- batu candi yang tidak komplit ditata di bagian sisi kolam kolam renang.

Perbaikan aku pikir telah semenjak dulu dicoba. Pada tahun 2001 serta 2006 pula dicoba perbaikan. Durasi itu dahulu sedang kebun, serta terdapat batu yang nampak,” ucapnya. Air hangat senantiasa memancar pergi dari mata air di dalam kolam. Tetapi, belum dikenal dengan cara tentu, dari mana panas itu berawal.

Baca juga : Sejarah Candi Asu di Magelang, Yang Mulai di Lupakan

Tidak tahu dari panas alam, kegiatan vulkanik ataupun pemicu lain, sampai dikala ini sedang dicari ketahui. Kolam besar di Candi Umbul berdimensi 12 x 8 m dengan daya kolam 2 m, serta daya air 1, 25 m. Kolam dasar berdimensi lebih kecil, 7 x 8 m dengan daya kolam 1, 5 m serta daya air satu m. Pangkal penting air terdapat di kolam atas serta mengalir ke kolam dasar. Tempat kolam renang ini sampai saat ini sedang dipakai oleh masyarakat.

Mandi di Candi Umbul yang diyakini menyembuhkan penyakit Air di dalam kolam ini diyakini oleh beberapa masyarakat bisa menyembuhkan penyakit kulit semacam mengerinyau, apalagi diyakini mereka buat pengobatan rematik, darah besar serta penyakit lain. Sebagian wisatawan apalagi melaksanakan ritual dikala malam hari.

Guna air itu yang buat darmawisata, namun terkadang buat ritual. Air itu pula didapat selaku air bersih. Masyarakat melaksanakan pengobatan penyakit kulit, semacam mengerinyau, stroke, rematik, darah besar, sebab diyakini berendam separuh jam di mari bisa membaik.

Pemeliharaan candi teratur dilaksanakan. Ahli jaga mensterilkan candi dengan metode buku petunjuk, bagus buku petunjuk basa serta buku petunjuk kering. Pengurasan kolam dicoba tiap 2 pekan sekali. Kolam dikuras sampai habis airnya setelah itu disikat serta dibersihkan dari ganggang serta kotoran. Ahli jaga pula berhati- hati mengamankan candi tiap durasi buat menghindari tangan- tangan usil.

Hangat airnya, dapat untuk ngobati gatal- gatal. Airnya seger serta aku pula terencana mandi. Jika aku telah kerap, istrinya aku membujuk pula buat darmawisata, tuturnya. Jika aku mengantar anak darmawisata, bermain ke Candi Umbul. Kita belum sempat ke mari, mau berupaya bagaiman rasanya,” tutur wisatawan lain, Musdalifah( 40), masyarakat Bongso, Kalikutho, Grabag, Magelang.

Saat ini Candi Umbul telah dibentuk dengan baik. Dahulu bila kolam renang tidak ada tembok, saat ini telah dibentuk tembok ataupun pagar di sekillingnya. Sarana lain yang ada di zona Candi Umbul ada langgar, kamar mandi, tempat basuh, gardu penglihatan, serta kedai yang terdapat di gedung terkini Candi Umbul buka tiap hari, dari jam 06. 00- 18. 00 Wib. Lokasinya dapat diakses lewat Jalur Magelang- Temanggung lewat Pringsurat, ataupun dapat pula lewat Grabag, Magelang.

One thought on “Sejarah Situs Candi Umbul di Magelang, Tempat Pemandian Putri Raja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top