Sejarah Candi Klero di Magelang, Jawa Tengah

budayaindonesia.web.id – Candi Klero merupakan salah satu candi Hindu yang terletak di Desa Klero, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi Klero memiliki ciri khas yaitu terdiri dari tiga atap dan dikelilingi oleh 32 buah stupa. Arsitektur candi ini didominasi oleh gaya arsitektur Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berpadu dengan arsitektur Hindu.

Candi Klero memiliki luas sekitar 20 x 20 meter dan tinggi sekitar 15 meter. Bangunan utama candi terdiri dari dua bagian yaitu ruang dalam dan ruang luar. Ruang dalam digunakan sebagai tempat pemujaan, sementara ruang luar merupakan halaman tempat penyelenggaraan upacara keagamaan. Di dalam candi ini terdapat tiga arca yang merupakan simbol dewa Hindu yaitu Siwa, Wisnu, dan Brahma.

Candi Klero diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada catatan sejarah yang pasti mengenai pembangunan candi ini. Selain itu, candi ini juga belum sepenuhnya dipugar, sehingga diperkirakan masih terdapat beberapa bagian candi yang belum ditemukan.

Baca juga : Sejarah Situs Candi Umbul di Magelang, Tempat Pemandian Putri Raja

Asal usul Candi Klero cuma berbentuk candi benih, dibentuk tanpa candi perwara ataupun candi ajudan. Dikala ditemui pada 1995, situasi candi telah ambruk. Selaku tahap pelanggengan gedung memiliki, BPCB( Gedung Pelanggengan Cagar Adat) Jawa Tengah setelah itu melaksanakan perbaikan.

Candi Klero mempunyai dimensi 14 x 14 m dengan besar totalitas menggapai 4 m. Wujud gedung candi ini berundak ataupun bersusun, mendekati Candi Sambisari di Yogyakarta. Tingkatan awal selaku bawah candi mempunyai besar 1, 4 m dengan teras selebar dekat 4 m. Buat mengarah gedung candi yang terletak di tengah- tengah teras, ada tangga berdandan Jadi( insan mitologi berbentuk monster air ataupun dragon laut).

Bersumber pada penemuan itu, para ahli sejarah merumuskan kalau Candi Klero ialah aset agama Hindu. Sebaliknya guna Candi Klero diprediksi selaku tempat ritual ataupun beribadah. Walaupun tidak ditemui pangkal asal usul yang menulis tahun berdirinya ataupun siapa yang menginstruksikan pembangunan candi, gedung bermotif Hindu ini bisa jadi umurnya amat berumur. Perihal itu sebab situasi bilik candi yang nampak polos tanpa dihiasi oleh relief.

One thought on “Sejarah Candi Klero di Magelang, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top