Sejarah Prasasti Siwagrha, di Magelang, Jawa Tengah

budayaindonesia.web.id – Prasasti Siwagrha ialah salah satu aset Kerajaan Mataram Kuno yang saat ini ditaruh di Museum Nasional Indonesia. Prasasti yang berangka 778 Tiang ataupun 856 Kristen ini dikeluarkan atas perintah Raja Dyah Lokapala. Raja Dyah Lokapala ialah raja Mataram Kuno kedelapan, penerus Rakai Pikatan. Selanjutnya ini isi Prasasti Siwagrha.

Prasasti Siwagrha merupakan sebuah prasasti yang ditemukan di Desa Canggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Prasasti ini memiliki hubungan erat dengan sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang berkembang pada abad ke-8 Masehi.

Prasasti Siwagrha dikeluarkan pada tahun 732 Masehi oleh Rakai Panangkaran, seorang penguasa Kerajaan Mataram Kuno. Isi prasasti ini berisi tentang peringatan pembangunan sebuah bangunan suci yang disebut Siwagrha, yang merupakan tempat penyembahan dewa Siwa. Prasasti ini juga mencatat tentang kebijakan pajak yang dikenakan pada masyarakat setempat.

Prasasti Siwagrha menjadi penting dalam memahami perkembangan Kerajaan Mataram Kuno pada masa itu. Isi prasasti ini memberikan informasi tentang aktivitas keagamaan dan tata pemerintahan di kerajaan tersebut. Prasasti ini juga mencerminkan pengaruh kuat agama Hindu-Buddha dalam kehidupan masyarakat pada masa itu.

Selain itu, Prasasti Siwagrha juga menjadi saksi sejarah penting yang menghubungkan Canggal dengan Kerajaan Mataram Kuno. Pada saat ditemukannya prasasti ini, wilayah Canggal diketahui merupakan pusat kegiatan keagamaan dan politik Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini menjadi bukti fisik yang menyatakan bahwa Canggal adalah salah satu pusat kekuasaan penting pada masa tersebut.

Baca juga : Sejarah Candi Lumbung di Jawa Tengah, Indonesia Yang Terabaikan

Prasasti Siwagrha saat ini dapat dilihat di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Prasasti ini menjadi salah satu benda bersejarah yang memberikan wawasan tentang peradaban dan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.

Isi Prasasti Siwagrha

Prasasti Siwagrha dibuat dari batu andesit berdimensi terkategori besar dengan bentu besar memanjang. Catatan yang terpahat pada prasasti juga amat jauh, dekat 30 baris catatan. Hendak namun, tidak seluruh catatan bisa terbaca sebab situasi Prasasti Siwagrha sudah cacat di sebagian bagian.

Catatan yang di informasikan dalam Prasasti Siwagrha dikemas dalam wujud syair Jawa Kuno. Mengutip halaman sah Museum Nasional Indonesia, Prasasti Siwagrha dikeluarkan raja buat memperingati peresmian lingkungan percandian yang tertuju buat Dewa Siwa. Prasasti ini pula membagikan cerita lumayan jauh mengenai lingkungan percandian yang diucap Shivagrha.

Prasasti Siwagrha menggambarkan kalau kelompok candi Shivagrha mempunyai tembok serta penjaga- penjaga pintu menyeramkan. Pada pintu gerbangnya, ada 2 buah gedung kecil. Sebaliknya di timur candi benih, berkembang tumbuhan tanjung yang keindahannya membandingi tumbuhan parijataka kepunyaan dewata.

Di lingkungan candi, terdapat pula bangunan- bangunan kecil yang bagus serta dijadikan selaku tempat pertapaan. Prasasti Siwagrha pula muat penjelasan kalau Raja Dyah Lokapala( Rakai Kayuwangi) memperoleh takhtanya dari ramanda Raja Jatiningrat.

Para pakar beranggapan, Raja Jatiningrat merupakan Rakai Pikatan, seseorang raja pengikut Siwa yang menikah dengan maharani berkeyakinan Buddha bernama Pramodawardhani. Sehabis sukses menguatkan kewenangan serta membuat candi Shivagrha, Rakai Pikatan memberikan takhta pada putra kekuasaan, Dyah Lokapala, yang menghasilkan prasasti ini.

One thought on “Sejarah Prasasti Siwagrha, di Magelang, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top