Sejarah Candi Badut di Kabupaten Malang, Jawa Timur

budayaindonesia.web.id – Candi Badut adalah sebuah candi Hindu yang terletak di Desa Badut, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Candi ini memiliki sejarah yang cukup kaya dan berhubungan erat dengan pengaruh agama Hindu pada masa lalu.

Candi Badut didirikan pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Mataram Kuno di Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai tempat ibadah dan pemujaan dewa-dewi dalam agama Hindu. Candi Badut memiliki arsitektur yang khas dengan gaya peninggalan Hindu, yang mencakup struktur bangunan, hiasan relief, dan arca-arca yang menggambarkan kehidupan dan mitologi Hindu.

Selama berabad-abad, Candi Badut mengalami kerusakan dan penelantaran. Baru pada tahun 1928, upaya pemugaran dan pemulihan dilakukan untuk memperbaiki kondisi candi ini. Pemugaran berlanjut hingga tahun 1961.

Salah satu fitur menarik dari Candi Badut adalah adanya tiga candi utama yang berada di kompleks ini, yaitu Candi Badut, Candi Badut Selatan, dan Candi Badut Barat. Masing-masing candi memiliki struktur dan hiasan relief yang unik.

Candi Badut juga merupakan situs arkeologi yang penting untuk mempelajari sejarah dan budaya Hindu pada masa lampau. Situs ini memberikan wawasan tentang pengaruh agama Hindu dan perkembangan seni arsitektur pada masa itu.

Hingga saat ini, Candi Badut masih menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang populer di Malang. Wisatawan dapat mengunjungi candi ini untuk melihat arsitektur yang indah, relief-relief yang menggambarkan adegan kehidupan pada masa lalu, serta menikmati suasana yang tenang dan damai di sekitar candi.

Penting untuk dicatat bahwa informasi ini didasarkan pada pengetahuan umum tentang Candi Badut. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan karakteristik detail Candi Badut, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber sejarah, arkeologi, atau mengunjungi situs resmi Candi Badut untuk informasi yang lebih akurat dan terkini.

Sejarah Candi Badut

Candi Komedian ditemui pada 1921 oleh Maureen Brecher, seseorang kontrolir Belanda. Pada 1923- 1926, Biro Dahulu kala di dasar arahan FDK Bosch serta B de Haan melaksanakan perbaikan kepada candi yang keadaannya cacat serta beberapa tertutup tanah.

Pada 1990, Candi Komedian balik dipugar oleh Pengungsian Aset Asal usul serta Dahulu kala Jawa Timur, yang memperkokoh arsitektur dasar candi. Para pakar beranggapan kalau Candi Komedian merupakan aset Raja Gajayana dari era ke- 8.

Opini itu dilandasi oleh isi Prasasti Dinoyo aset Kerajaan Kanjuruhan yang berawal dari tahun 682 Tiang ataupun 760 Kristen. Prasasti ini terbuat oleh Raja Gajayana buat memeringati didirikannya suatu kuil bagus buat Si Resi Agung serta diresmikannya patung Agastya terkini yang dibuat dari batu gelap.

Baca juga : Sejarah Prasasti Siwagrha, di Magelang, Jawa Tengah

Baris keempat Prasasti Dinoyo pula mengatakan kalau Raja Gajayana membuat gedung candi buat Agastya dengan arti membasmi penyakit yang melenyapkan antusias( daya). Para pakar beriktikad kalau candi yang diartikan pada Prasasti Dinoyo merupakan Candi Komedian.

Mengapa diucap Candi Badut?

Pada Prasasti Dinoyo diucap julukan Liswa, yang ialah julukan kecil dari Raja Gajayana. Dalam kamus Sanskerta,” liswa” berarti anak lawakan, juru kocak, ataupun juru tari. Tutur itu berarti serupa dengan komedian di era saat ini, ialah seorang yang jadi penghibur dengan melakukan lucu ataupun melawak. Seperti itu kenapa gedung bersih bermotif Hindu dari era ke- 8 ini dipanggil Candi Komedian.

Arsitektur Candi Badut

Candi Badut berupa tambun serta dibentuk mengarah ke barat. Di depan candi benih, ada sisa- sisa alas 3 candi perwara( ajudan). Bagian kaki Candi Komedian berupa panjang jebakan tanpa terdapat riasan, yang berdiri di atas batur.

Bagian barat ataupun depan candi ada penampil tangga naik, pipi tangga berupa lengkungan serta berakhir wujud ukel dengan bagian akar berdandan kepala dragon. Di bagian utara serta selatan pipi tangga berdandan bunga kukila yang berdiri di atas bunga teratai

Tangga naik pada Candi Komedian tersambung pada pintu masuk yang kanan serta kirinya ada riasan Jadi( insan mitologi Hindu berbentuk dragon laut ataupun monster air). Pada bilik luar candi ada relung- relung yang dihias dengan kala( riasan bermotif wajah raksasa) tanpa rahang dasar serta bingkai penampilnya dihias dengan sulur- suluran.

Di jeluk utara ada patung Durga, di selatan ada patung Agastya, serta jeluk timur kosong. Di dalam dinding Candi Komedian ada lingga- yoni yang keadaannya tidak lagi utuh. Sayangnya, bagian asbes candi sudah ambruk serta tidak bisa dikenal lagi wujudnya. Selaku candi tertua di Jawa Timur, Candi Komedian dinobatkan selaku Gedung Cagar Adat pada 2016 dengan bawah SK Menteri Nomor. 203 atau Meter atau 2016.

One thought on “Sejarah Candi Badut di Kabupaten Malang, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top