Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan Kerajaan Kanjuruhan

budayaindonesia.web.id – Kerajaan Kanjuruhan merupakan kerajaan bermotif Hindu yang berfokus di Dusun Kejuron, dekat Kota Apes saat ini. Kerajaan yang berdiri pada era ke- 8 Kristen ini dipercayai selaku kerajaan awal di Jawa Timur. Pangkal asal usul Kerajaan Kanjuruhan diperoleh dari Prasasti Dinoyo yang ditemui di Apes.

Dalam prasasti itu, dituturkan kalau raja Kerajaan Kanjuruhan yang sangat populer merupakan Gajayana. Kerajaan ini tidak lama bertumbuh sebab pada kesimpulannya sukses dikalahkan oleh Mataram. Aset Kerajaan Kanjuruhan yang dapat ditemukan dikala ini merupakan Candi Komedian serta Candi Karangbesuki di Apes.

Kerajaan Kanjuruhan, juga dikenal sebagai Kerajaan Kadiri, adalah salah satu kerajaan yang berdiri di wilayah Jawa Timur, Indonesia, pada abad ke-11 hingga abad ke-13. Kerajaan ini didirikan oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 1019 M.

Kerajaan Kanjuruhan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yang memerintah antara tahun 1019 hingga 1042 M. Raja Airlangga berhasil memperluas wilayah kekuasaan kerajaan dan menciptakan stabilitas politik yang kuat. Selama masa pemerintahannya, kerajaan ini mencapai prestasi yang signifikan di bidang seni, sastra, dan agama.

Salah satu ciri khas Kerajaan Kanjuruhan adalah keberagaman budaya yang ada di dalamnya. Kerajaan ini merupakan hasil penggabungan dua kerajaan besar sebelumnya, yaitu Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri. Dalam bidang agama, Raja Airlangga mengembangkan aliran agama Hindu-Buddha yang dikenal sebagai Agama Kaharingan. Selain itu, kerajaan ini juga menjadi pusat pengembangan seni dan sastra Jawa, menghasilkan karya-karya sastra seperti Kakawin Arjunawiwaha dan Kakawin Bhomakawya.

Namun, pada pertengahan abad ke-13, Kerajaan Kanjuruhan mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Singasari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara. Raja Kertanegara berhasil menaklukkan wilayah Kerajaan Kanjuruhan dan mengakhiri kekuasaan kerajaan ini.

Setelah kejatuhan Kerajaan Kanjuruhan, wilayah Jawa Timur mengalami perubahan politik dengan munculnya Kerajaan Majapahit yang menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut.

Baca juga : Sejarah Candi Ngawen, di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Sejarah Kerajaan Kanjuruhan merupakan bagian penting dalam sejarah Jawa Timur dan warisan budaya yang berharga. Banyak peninggalan arkeologi dan situs-situs bersejarah yang masih dapat ditemukan di wilayah Jawa Timur yang mengingatkan kita akan kejayaan dan keberagaman budaya dari Kerajaan Kanjuruhan.

Asal usul berdirinya Kerajaan

Bagi informasi dari Cina, dekat tahun 742- 755 Kristen, Raja Kiyen yang dikala itu berdaulat memindahkan bunda kota Holing ke Jawa Timur.

Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan dikenal dari Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 Kristen. Prasasti ini bertuliskan graf Kawi dengan bahasa Sanskerta. Di dalam Prasasti Dinoyo dikisahkan kalau Kerajaan Kanjuruan diperintah oleh Raja Dewashimha.

Sehabis tewas, beliau setelah itu digantikan putranya, Limwa, yang diketahui selaku Gajayana. Gajayana mempunyai gadis bernama Uttajana yang menikah dengan Jananiya.

Era Kesuksesan Kerajaan

Melansir dari Wikipedia, Kanjuruhan Dari Prasasti Dinoyo dikenal kalau Raja Gajayana yang berkeyakinan Siwa menyuruh dengan seimbang serta dicintai rakyatnya. Di dasar kekuasaannya, Kerajaan Kanjuruhan menggapai pucuk kebesaran. Kerajaan Kanjuruhan hadapi kemajuan cepat dalam aspek rezim, sosial, ekonomi, atau seni adat.

Area kekuasaannya mencakup wilayah Apes, lereng timur serta barat Gunung Kawi, serta ke utara sampai pantai laut Jawa. Sepanjang era rezim Gajayana, tidak sering terjalin peperangan, perampokan, serta perampokan sebab raja senantiasa berperan jelas cocok hukum.

Raja Gajayana pula membuat suatu tempat bersih penyembahan yang amat baik buat memuliakan Resi Agastya. Tidak hanya itu, dibentuk pula patung si Resi Agastya dari batu gelap yang amat elok. Berbarengan dengan pentasbihan gedung bersih itu, Gajayana menganugerahkan sebidang tanah, lembu, kerbau, dan budak pria serta wanita selaku pengawal pada para pendeta.

Sehabis Raja Gajayana meninggal dunia, semua harta & kekuasaannya di berikan kepada putrinya, Uttejana yang menikah dengan Pangeran Jananiya dari Paradeh. Seluruh raja Kerajaan Kanjuruhan populer hendak kebijaksanaan serta kemurahan hatinya.

Runtuhnya Kerajaan Kanjuruhan

Kehadiran Kerajaan Kanjuruhan tidak bertahan lama. Para penguasa Kerajaan Kanjuruhan jadi raja anak buah dengan titel Rakyan Kanuruhan.

One thought on “Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan Kerajaan Kanjuruhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top