Sejarah Candi Semar wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

budayaindonesia.web.id – Candi Semar, juga dikenal sebagai Candi Penataran, adalah sebuah candi Hindu yang terletak di Desa Penataran, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Candi ini merupakan salah satu kompleks candi terbesar di Jawa Timur dan merupakan salah satu peninggalan sejarah penting dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit.

Candi Semar dibangun pada abad ke-13 atau ke-14 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Candi ini dibangun sebagai tempat ibadah untuk menghormati para dewa Hindu. Bangunan candi ini memiliki arsitektur khas Jawa Timur, dengan gaya arsitektur candi Hindu yang menggabungkan elemen-elemen Hindu dan Buddha.

Candi Semar terdiri dari beberapa bangunan utama, termasuk candi utama yang didedikasikan untuk dewa Siwa, serta beberapa candi pendamping yang didedikasikan untuk dewa-dewa lainnya. Candi ini memiliki tata letak yang teratur dan simetris, mengikuti prinsip-prinsip arsitektur candi Hindu.

Selama berabad-abad, Candi Semar mengalami kerusakan dan penurunan kondisi akibat berbagai faktor, termasuk gempa bumi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia. Namun, berkat upaya restorasi dan konservasi yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait, candi ini berhasil dipulihkan dan sebagian besar strukturnya dapat dipertahankan.

Hingga saat ini, Candi Semar menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Jawa Timur. Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur candi, melihat relief dan ukiran yang menggambarkan kisah-kisah Hindu, serta merasakan atmosfer spiritual yang kental di tempat ini.

Baca juga : Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan Kerajaan Kanjuruhan

Sejarah Candi Semar merupakan bagian dari sejarah peradaban Majapahit dan warisan budaya yang penting di Indonesia. Peninggalan ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga mengungkapkan keagungan dan keahlian peradaban yang ada pada zaman itu.

Asal usul Candi Semar

Lingkungan Percandian Dieng terdapat di area lapangan besar Dieng, yang terletak pada ketinggian dekat 2. 000 mdpl. Candi- candi di Dieng bermotif agama Hindu Syiwa, yang dengan cara administratif masuk dalam area Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Di lingkungan percandian Dieng, ada 8 candi yang dipanggil cocok julukan bahadur dalam narasi pewayangan. Semar ialah salah satu figur Punakawan, pamomong para ksatria Pandawa, yang cuma terdapat dalam narasi boneka di Indonesia. Candi Semar berdenah persegi 4 berdimensi 7 x 3, 5 m yang berdiri benar di hadapan Candi Arjuna.

Gedung Candi Semar terdiri dari bagian kaki, badan, serta asbes, dengan pintu masuk di sisi timur yang tidak dilengkapi dinding penampil. Bagian batur candi mempunyai besar dekat 50 centimeter, yang didiamkan polos tanpa riasan. Sebaliknya bagian dasar kaki serta dasar badan candi dihias dengan bingkai lotus serta bingkai datar.

Pada bagian ambang pintu, dihias dengan pola kertas tempel serta kepala dragon di pangkalnya. Di atas ambang pintu, ada kala- makara tanpa rahang dasar. Pada bagian sisi serta balik Candi Semar ada lubang yang berperan selaku jendela. Asbes Candi Semar terkategori istimewa sebab tidak berangkap semacam candi- candi lain di Dieng. Atapnya cuma satu bungkus membengkok ke atas semacam lotus yang besar. Sayangnya bagian pucuk atapnya telah ambruk, alhasil tidak dikenal wujud aslinya.

Guna Candi Semar

Di lansir dari Wikimedia, Candi Semar diperkirakan dibentuk pada satu rentang waktu dengan Candi Arjuna, ialah antara era ke- 8 serta era ke- 9. Pada era dahulu, Candi Semar berperan selaku candi perwara, ataupun candi pendamping Candi Arjuna.

Bila berhubungan dengan lingkungan kuil di India, gedung yang berdekatan dengan gedung penting umumnya digunakan buat menaruh patung Nandi, alat transportasi Siwa. Dikala ini, ruangan di dalam badan Candi Semar dalam kondisi kosong. Kabarnya tadinya Candi Semar pula dipakai selaku tempat menaruh bermacam perlengkapan serta perkakas penyembahan.

One thought on “Sejarah Candi Semar wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top