Sejarah Candi Brahu Mojokerto Yang Terlupakan & di Tinggal

budayaindonesia.web.id – Candi Brahu terdapat Desa Duwet Mente, Dusun Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Posisi Candi Brahu di dekat Jalur Raya Mojokerto- Jombang. Arah ke Candi Brahu merupakan masuk ke jalur yang pas terletak di depan Kantor Pengungsian Aset Asal usul serta Dahulu kala Jawa Timur, dari situ jarak ke Candi Brahu dekat 1, 8 km.

Candi Brahu adalah salah satu candi Hindu di Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak di dusun Candirejo, Desa Candi, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY. Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya.

Candi Brahu ditemukan pada tahun 1930-an oleh seorang petani saat mencangkul sawah. Setelah ditemukan, candi ini kemudian dipugar kembali oleh Balai Arkeologi DIY pada tahun 1980-an. Saat ini, Candi Brahu menjadi salah satu objek wisata sejarah yang terkenal di Yogyakarta.

Candi Brahu memiliki arsitektur yang unik, dengan ornamen-ornamen khas Hindu seperti relief dan patung dewa-dewi. Candinya sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu base, tubuh candi, dan atap. Base candi berbentuk persegi panjang dan dihiasi dengan relief makhluk-makhluk mitologi. Tubuh candi memiliki bentuk silinder yang dihiasi dengan relief tari-tarian dan patung-patung dewa Hindu. Sedangkan atap candi berbentuk stupa dan dihiasi dengan relief dan patung.

Asal usul Candi Brahu Terdapat opini Candi Brahu lebih berumur dibanding candi di dekat Trowulan. Candi Brahu diperkirakan berawal dari tutur Wanaru ataupun Warahu, ialah julukan suatu gedung bersih yang dituturkan dalam prasasti tembaga Alasantan yang ditemui kurang lebih 45 m di sebalah barat Candi Brahu.

Baca juga : Sejarah Candi Kalasan Budaya Indonesia di Yogyakarta

Prasati itu terbuat pada tahun 861 Tiang ataupun 9 September 939 Meter atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan. Guna Candi Brahu diprediksi selaku tempat pembakaran jenazah raja- raja Brawijaya. Tetapi dari hasil riset membuktikan tidak terdapat sisa abu ataupun jenazah, kerena dinding candi saat ini telah kosong.

Diperkirakan, Candi Brahu bermotif agama Buddha, perihal ini bersumber pada sempat ditemuinya barang- barang kuno di komplek candi, semacam arca- arca metal, perlengkapan seremoni dari metal, perhiasan dari kencana yang membuktikan identitas agama Buddha. Walaupun tidak terdapat patung Buddha, tetapi style gedung dan profil dasar stupa yang ada di bagian tenggara candi mempekuat asumsi Candi Brahu merupakan candi Buddha.

Dengan bawah itu diperkirakan, Candi Brahu dibuat pada era 15 Meter. Candi mengarah ke arah barat dengan bawah persegi jauh 18 x 22, 5 m. Besar candi yang tertinggal hingga dikala ini dekat 20 m. Candi Brahu dibuat dari batu bata merah semacam gedung dahulu kala yang lain yang ditemui di Trowulan.

Wujud Candi Brahu tidak jelas berupa persegi melainkan dengan ujung banyak serta tumpul. Asbes candi pula berupa dengan ujung banyak serta pucuk latar. Candi teratur 2 yang diperkirakan dihubungkan dengan tangga, tetapi dikala ini tangga itu telah tidak terdapat.

Kabarnya, ruang di dalam candi sanggup menampung dekat 30 orang. Bagian badan candi serta asbes candi tidak di terdapat relief ataupun pahatan. Tetapi, lapisan bata pada kaki, bilik badan, serta asbes candi diatur sebegitu muka sampai membuat lukisan pola geometris ataupun lekukan bagus. Candi Brahu mulai dipugar pada tahun 1990 serta berakhir pada tahun 1995.

Candi di dekat Candi Brahu Bagi masyarakatt dekat tidak jauh dari Candi Brahu, terdapat sebagian candi, semacam Candi Muteran, Candi Tengah, Candi Gedong, serta Candi Gentong yang saaat ini telah tidak nampak lagi.

One thought on “Sejarah Candi Brahu Mojokerto Yang Terlupakan & di Tinggal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top