Sejarah Candi Bubrah di Kawasan Prambanan, Yogyakarta

budayaindonesia.web.id – Candi Bubrah ialah satu dari 4 candi aset Kerajaan Mataram Kuno yang dibentuk di area Candi Prambanan. Posisi Candi Bubrah terletak di antara Candi Lumbung serta Candi Sewu.

Dengan cara administratif, candi ini terdapat di Desa Bener, Dusun Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Julukan candi ini serupa benar dengan Candi Bubrah aset Kerajaan Kalingga di Jepara, Jawa Tengah. Selanjutnya ini asal usul pendek Candi Bubrah yang terdapat di Klaten.

Candi Bubrah adalah salah satu candi yang terletak di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Indonesia. Candi ini memiliki sejarah yang menarik dan terkait erat dengan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.

Candi Bubrah diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno yang menganut agama Hindu. Candi ini merupakan salah satu candi peninggalan Dinasti Sanjaya yang memerintah di Jawa Tengah pada masa itu.

Namun, pada masa penemuan, Candi Bubrah ditemukan dalam kondisi yang rusak dan tidak utuh. Hanya beberapa bagian candi yang masih tersisa, termasuk sejumlah batu bata, relief-relief kecil, dan fondasi. Sejak ditemukan, sejumlah upaya pemugaran dan restorasi telah dilakukan untuk melestarikan sisa-sisa candi ini.

Candi Bubrah diperkirakan merupakan candi pendharmaan atau tempat pemujaan bagi keluarga kerajaan atau bangsawan. Struktur candi ini memiliki ruang utama yang dikelilingi oleh beberapa ruang penyimpanan arca di sekelilingnya. Meskipun candi ini lebih kecil dibandingkan dengan candi utama di kompleks Prambanan, Candi Bubrah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri.

Selama berabad-abad, Candi Bubrah mengalami kerusakan akibat bencana alam, gempa bumi, dan erosi. Namun, dengan upaya pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait, candi ini tetap menjadi bagian yang penting dalam kompleks Candi Prambanan yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga : Ciri-ciri Candi yang Bercorak Hindu Yang jarang Di Ketahui

Candi Bubrah menjadi bukti penting dari kejayaan arsitektur Hindu di Jawa pada masa lalu dan menjadi saksi sejarah peradaban Kerajaan Mataram Kuno. Pengunjung dapat mengunjungi Candi Bubrah sebagai bagian dari kunjungan ke kompleks Candi Prambanan untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan Hindu di Jawa Tengah.

Siapa yang membuat Candi Bubrah?

Dalam Bahasa Jawa,” bubrah” berarti cacat ataupun sirna berhamburan. Penjulukan Candi Bubrah berawal dari warga, sebab dikala ditemui keadaannya amat cacat bermukim reruntuhan setinggi 2 m. Saat ini, Candi Bubrah sudah berdiri kuat mengarah timur sehabis dicoba perbaikan pada 2016- 2017.

Mengutip web Kemdikbud, Candi Bubrah dibentuk dalam satu rentang waktu dengan candi- candi di dekatnya di Lingkungan Candi Prambanan. Lingkungan percandian Prambanan dibentuk oleh Rakai Panangkaran yang jadi raja Kerajaan Mataram Kuno pada akhir era ke- 8.

Karakteristik Candi Bubrah

Atlas Candi Bubrah berdimensi 12 x 12 m. Wujud candi ini terkesan besar langsing, yang disusun dari batu andesit dengan asbes stupa yang menandakan Gunung Meru. Lapisan stupa benih merujuk rancangan pantheon( seluruh dewa) dalam agama Buddha.

Pada bagian bilik candi, ada relung- relung yang bermuatan patung Dhyani Buddha( ikon dari 5 bagian kosmos). Tidak hanya itu, Candi Bubrah mempunyai karakteristik yang tidak terdapat pada candi Buddha di Indonesia. Karakteristik itu ialah terdapatnya corak riasan halaman lotus yang memuat alas di dasar padmasina pada Dhyani Buddha.

Corak khas dari Candi Bubrah yang lain berbentuk riasan ceplok bunga yang memuat pagar langkan bagian luar. Bersumber pada pencarian para ahli sejarah, Candi Bubrah menandakan agregasi 2 bagian sarwa, ialah Vajradhatu Area serta Garbhadhatu Area.

Rancangan Vajradhatu Area diwakili kedatangan patung Dhyani Buddha dari 4 arah mata angin, sedangkan Garbhadhatu Area diwakili mazbah serta jeluk buat Tri Ratna. Agregasi 2 rancangan area memunculkan sebagian pemahaman. Opini yang biasa diperoleh merupakan Candi Bubrah ialah penggambaran rancangan Yup Yum.

Yab Yum berawal dari Bahasa Tibet, di mana” Yab” maksudnya papa yang agung, sebaliknya” Yum” berarti bunda yang agung. Dengan tutur lain, merekalah orang berumur sarwa, asal- muasal seluruh kehidupan di bumi.

One thought on “Sejarah Candi Bubrah di Kawasan Prambanan, Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top